![]() |
#TugasKuliahPAI |
Ini salah satu RPP buatan saya semester ini semoga bermanfaat untuk contoh teman-teman dalam membuat RPP, barangkali ada kesalahan mohon koreksinya ya :-)
RENCANA
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Sekolah :
MTs Sa’diah Al-Ma’mun
Mata Pelajaran :
Fiqih
Materi : Meraih Gelar
Mahmudah dengan Amaliyah Sunah
Kelas/Semester :
VII/Genap
Tahun Pelajaran :
2016/2017
Alokasi Waktu :
20 Menit (1x Pertemuan)
A.
Kompetensi
Inti
1.
Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2.
Menghargai dan menghayati
perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong),
santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
3.
Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4.
Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
B.
Kompetensi
Dasar
1.3 Menghayati hikmah dari shalat sunnah
3.6 Memahami ketentuan shalat sunnah ghoiru muakkad
3.7. Menjelaskan
macam-macam shalat sunnah ghoiru muakkad
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengamati, menanya, menalar/mengasosiasi, mendiskusikan dan mengkomunikasikan, peserta didik
diharapkan mampu:
1.
Menghayati hikmah
dari shalat sunnah
2.
Menjelaskan
ketentuan shalat sunnah ghoiru muakkad
3.
Menjelaskan macam-macam shalat sunnah
ghoiru muakkad
D. Materi Pembelajaran
1.
Ketentuan Shalat
Sunnah Gairu Muakkad
Yaitu shalat sunnah
yang tidak dikuatkan (kadang-kadang dikerjakan Rasulullah Saw, kadang-kadang
tidak dikerjakan).
Salat Sunnah Gairu
Muakkad terdiri dari beberapa macam, diantaranya:
a.
Salat Sunnah
Rawatib Gairu Muakkad, meliputi:
1)
Empat
rakaat sebelum shalat Ashar
Sabda Rasulullah Saw:
عَنْ
ا بْنِ عُمَرَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَحِمَ اللهُ
امْرَأً صَلَّى قَبْلَ الْعَصْرِ اَرْبَعًا (رواه الترمذي)
Dari Ibnu Umar, telah bersabda Nabi
saw: Allah memberi rahmat kepada orang yang mengerjakan shalat (sunah) empat
rakaat sebelum asar.” (HR. Tirmizi).
2)
Dua
rakaat sebelum shalat Maghrib
Sabda Rasulullah Saw:
عَنْ
عَبْداللهِ بْنِ مُغَفَّلٍ رَضِيَ اللّهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلّ
اللَّهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ : صَلُّوا قَبْلَ الْمَغْرِبِ . ثُمَّ قَالَ فِي
الثَّالِثَةِ "لِمَنْ شَاءَ" كَرَاهِيَةَ اَنْ يَتَخَذَهَا النَّاسُ
سُنَّةً (رواه البخارى)
Artinya: “Dari Abdullah bin Mugaffal
Ra. Ia berkata: Rasululah Saw
bersabda: Salatlah sebelum magrib, Salatlah
sebelum magrib, kemudian pada kali yang ketiga beliau bersabda: “bagi yang
menghendakinya”.(Beliau bersabda demikian) karena takut orang-orang
menganggapknya sebagai sunnah muakkad.” (HR. Bukhari).
3)
Dua
rakaat sebelum shalat Isya
Sabda Rasulullah Saw:
عَنْ عَبْداللهِ بْنِ مُغَفَّلٍ رَضِيَ اللّهُ عَنْهُ قَالَ :
قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلّ اللَّهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ : بَيْنَ كُلِّ اَذَنيْنِ صَلاَةٌ ,ثُمَّ قَالَ فِي الثَّالِثَةِ
"لِمَنْ شَاءَ" (رواه اجماعة)
Artinya: “Dari Abdullah bin Mugaffal Ra. Ia berkata:
Rasululah Saw bersabda: ‘antara
kedua azan itu ada shalat sunah, ‘antara kedua azan itu ada shalat
sunah,kemudian pada kali yang ketiga beliau bersabda:
“bagi yang menghendakinya”. (HR. Jamaah)
b.
Salat Istisqa’ (mohon hujan)
Rasulullah pernah shalat mohon hujan. Dijelaskan oleh
Ibnu Abbas:
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اَللَّهُ
عَنْهُمَا قَالَ: خَرَجَ اَلنَّبِيُّ صلى
الله عليه وسلم مُتَوَاضِعًا, مُتَبَذِّلًا, مُتَخَشِّعًا, مُتَرَسِّلًا,
مُتَضَرِّعًا, فَصَلَّى رَكْعَتَيْنِ, كَمَا يُصَلِّي فِي اَلْعِيدِ, لَمْ
يَخْطُبْ خُطْبَتَكُمْ هَذِهِ ( رَوَاهُ اَلْخَمْسَةُ, وَصَحَّحَهُ
اَلتِّرْمِذِيُّ, وَأَبُو عَوَانَةَ, وَابْنُ حِبَّانَ)
Ibnu
Abbas Radhiyallaahu ‘anhu berkata: Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam keluar
dengan rendah hati,
berpakaian sederhana, khusyu’, tenang, berdoa kepada Allah, lalu beliau shalat
dua rakaat seperti pada shalat hari raya, beliau tidak berkhutbah seperti pada
shalat hari raya, beliau tidak berkhutbah seperti khutbahmu ini. Riwayat Imam
Lima dan dinilai shahih oleh Tirmidzi, Abu Awanah, dan Ibnu Hibban.
Shalat
sunnah istisqa’ ini hukumnya sunnah biasa, dikerjakan 2 rakaat saja bertempat
di tanah lapang dengan berjamaah ketika musim kemarau.
c. Salat khusuf/kusuf (salat gerhana)
Shalat
gerhana dalam bahasa arab sering disebut dengan istilah khusuf (الخسوف ) dan juga kusuf ( الكسوف ) sekaligus. Secara bahasa, kedua
istilah itu sebenarnya punya makna yang sama. Shalat gerhana matahari dan
gerhana bulan sama-sama disebut dengan kusuf dan juga khusuf sekaligus. Namun masyhur juga di
kalangan ulama penggunaan istilah khusuf untuk gerhana bulan dan kusuf untuk
gerhana matahari. Rasulullah pernah melakukannya sebagaimana hadis, Dari
Abu Bakrah radhiallahu ‘anhu dia berkata:
كُنَّا عِنْدَ
رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَانْكَسَفَتْ الشَّمْسُ
فَقَامَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَجُرُّ رِدَاءَهُ حَتَّى
دَخَلَ الْمَسْجِدَ فَدَخَلْنَا فَصَلَّى بِنَا رَكْعَتَيْنِ حَتَّى انْجَلَتْ
الشَّمْسُ فَقَالَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ
لَا يَنْكَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ فَإِذَا رَأَيْتُمُوهُمَا فَصَلُّوا وَادْعُوا
حَتَّى يُكْشَفَ مَا بِكُمْ
“Kami pernah duduk-duduk bersama Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam lalu terjadi gerhana matahari. Maka Nabi
shallallahu ‘alaihi wasallam berdiri dan berjalan cepat sambil menyeret
selendangnya hingga masuk ke dalam masjid, maka kamipun ikut masuk ke dalam
masjid. Beliau lalu mengimami kami shalat dua rakaat hingga matahari kembali nampak
bersinar. Setelah itu beliau bersabda: “Sesungguhnya matahari dan bulan tidak
mengalami gerhana disebabkan karena matinya seseorang. Jika kalian melihat
gerhana keduanya, maka dirikanlah shalat dan berdoalah hingga selesai gerhana
yang terjadi pada kalian.” (HR. Al-Bukhari)
d.
Salat Istikharah
Shalat
istikharah adalah shalat sunah dua rakaat dikerjakan menjelang tidur malam
hari. Tujuan agar dipilihkan yang lebih baik dari dua pilihan oleh Allah Swt.
Pilihan tersebut ditunjukan lewat mimpi tidur malam.
Apabila sekali shalat istikharah
belum diberi pilihan oleh Allah swt maka agar malam-malam berikutnya diulang
shalat lagi sampai Allah memberikan pilihan.
Dari Shahabat Jabir bin ‘Abdillah radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata,
كَانَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُعَلِّمُنَا الِاسْتِخَارَةَ
فِي الْأُمُورِ كُلِّهَا كَمَا يُعَلِّمُنَا السُّورَةَ مِنْ الْقُرْآنِ يَقُولُ
إِذَا هَمَّ أَحَدُكُمْ بِالْأَمْرِ فَلْيَرْكَعْ رَكْعَتَيْنِ مِنْ غَيْرِ
الْفَرِيضَةِ ثُمَّ لِيَقُلْ
Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam, mengajari kami shalat istikharah dalam setiap perkara/urusan yang kami hadapi, sebagaimana beliau
mengajarkan kami suatu surah dari Al-Quran. Beliau berkata, “Jika salah seorang
di antara kalian berniat dalam suatu urusan, maka lakukanlah
shalat dua raka’at yang bukan shalat wajib, kemudian berdoalah…”. (HR.
Al-Bukhari)
2.
Hikmah
Shalat Sunnah
Banyak sudah macam-macam shalat sunnah yang kita pelajari
dan kita ketahui, tapi apakah cukup dengan mengetahuinya saja amal kebaikan dan
bekal kita untuk di akhirat kelak akan bertambah? Ilmu tanpa amal bagaikan pohon tanpa buah. Demikian bunyi
pepatah yang yang sering kita dengar.
Adapun
hikmah shalat sunnah yang akan kita dapatkan adalah:
a. Hati akan menjadi tenang dan tentram karena selalu
dekat dengan Allah Swt.
b. Salat sunnah dua rakaat sebelum subuh itu lebih
baik daripada dunia dan segala isinya
c. Allah Swt. akan bangun sebuah rumah di surga bagi
orang yang melaksanakan shalat sunnah rawatib 12 rakaat dalam sehari semalam
d. Sebagai tambahan bekal amal soleh di akhirat
kelak.
E.
Pendekatan, Strategi, dan Metode Pembelajaran
Pendekatan : Scientific
Approach
Metode : Diskusi,
presentasi, tanya jawab, everyone is teacher dan penugasan.
F.
Media/alat
dan Sumber Belajar Pembelajaran
Media/alat : Video, Buku paket, Laptop, Kertas Manila, LCD Proyektor,
dan Speaker.
Sumber Belajar :
Buku Siswa Fiqih MTs Kelas VII (Kementrian Agama Republik Indonesia, 2014)
G.
Kegiatan
Pembelajaran
No.
|
Rincian Kegiatan
|
AlokasiWaktu
|
A.
|
Pendahuluan
·
Guru mengucapkan salam
dan berdoa bersama
·
Memeriksa kehadiran,
kerapian berpakaian, posisi tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran
·
Memotivasi siswa untuk
bersyukur karena masih di beri kesehatan dan umur panjang semoga senantiasa
memanfaatkannya untuk kebaikan salah satunya dengan beribadah.
·
Membangkitkan
semangat siswa di awal pembelajaran dengan bernyanyi “Happy song”
·
Memberikan informasi
tentang tujuan dan manfaat mempelajari Shalat Sunnah ghairu muakkad dengan
tema “Meraih Gelar Mahmudah dengan Amaliyah Sunnah”.
|
3 Menit
|
B.
|
Kegiatan Inti
Mengamati
·
Guru
menginstruksikan siswa untuk duduk melingkar.
·
Guru
memperlihatkan gambar dan video gerhana matahari, daerah yang kekeringan, dan
orang yang kebingungan dan meminta siswa untuk mengamatinya.
·
Guru menjelaskan
secara umum maksud dari ketiga gambar tersebut.
·
Siswa dibagi
kertas tentang shalat sunnah ghairu muakkad untuk dibaca dan difahami
masing-masing.
Menanya
·
Siswa
berdialog secara interaktif dengan guru tentang topik Shalat sunnah ghoiru
muakkad.
·
Siswa
berdiskusi tentang ketentuan Shalat sunnah ghoiru muakkad.
Mengumpulkan informasi
·
Guru menayangkan
video tentang shalat
·
Siswa dibagi
dalam kelompok kecil, masing-masing terdiri atas 4 siswa.
·
Siswa dalam
kelompok diminta untuk mendiskusikan dan mencari data/informasi mengenai shalat
sunnah ghairu muakkad yang sebelumnya telah dibaca masing-masing.
·
Mendiskusikan
perihal “Hal apakah yang didapatkan atau dirasakan ketika sudah melaksanakan
shalat sunnah?”
Menalar/Mengasosiasi
·
Siswa
berdiskusi untuk menyimpulkan dari data dan informasi ketentuan shalat sunnah
ghoiru muakkad.
·
Guru
melaksanakan permainan “cerdas cermat mahkota” per kelompok (Siapa yang
mahkotanya paling atas mereka pemenangnya) untuk menguji sejauh mana
penguasaan materi siswa terhadap apa yang dipelajari
Mengkomunikasikan
·
Guru meminta
siswa untuk kembali duduk melingkar.
·
Melaksanakan
review terhadap materi yang telah dipelajari siswa, guru mengadakan permainan
presentator memanggil untuk menentukan siswa yang akan menjelaskan materi.
·
Guru meminta
siswa yang lain yang menentukan hal apa yang harus dijelaskan oleh temannya.
·
Siswa lain
mengajukan komentar dan pertanyaan kepada siswa yang presentasi.
·
Guru dan siswa bersama-sama merumuskan
kesimpulan besar tentang shalat sunnah ghairu muakkad dan macam-macamnya
serta menghayati hikmahnya.
Guru melaksanakan evaluasi tulis pembelajaran dengan memberikan
soal pilihan ganda untuk dikerjakan oleh siswa.
|
15 Menit
|
C.
|
Penutup
·
Bersama-sama melakukan
refleksi secara bersama terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan.
·
Memberi apresiasi
terhadap semangat belajar siswa
·
Menjelaskan materi
yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya dan menyampaikan tugas terstruktur
·
Sebelum berdoa,
guru mengingatkan peserta didik untuk senantiasa mau untuk mengamalkan apa
yang telah dipelajari yakni shalat sunnah ghoiru muakkad sebagai implementasi dari pembelajaan saat ini.
·
Bersama-sama menutup
pelajaran dengan berdoa (Membaca hamdalah,
dan do’a kafaratul majlis).
|
2 Menit
|
H.
Penilaian
Pembelajaran
1.
Penilaian Afektif
Teknik Penilaian: Penilaian Diri
Instrumen Penilaian
No.
|
Pernyataan
|
Pilihan Jawaban
|
Jml.
Skor
|
|||
Selalu
|
Sering
|
Kadang-kadang
|
Tidak
pernah
|
|||
1.
|
Saya
melaksanakan shalat istikharah setiap kali kebingungan dalam menghadapi dua
pilihan
|
|
|
|
|
|
2.
|
Saya
ikut melaksanakan shalat sunnah gerhana ketika terjadi gerhana
|
|
|
|
|
|
3.
|
Saya
merasa tentram dan tenang ketika telah melaksanakan shalat sunnah ghoiru
muakkad
|
|
|
|
|
|
4.
|
Saya
ikut melaksanakan shalat istisqa ketika terjadi kekeringan di desa saya
|
|
|
|
|
|
5.
|
Saya
merasa bersemangat setiap kali dilaksanakan pembelajaran tentang shalat
|
|
|
|
|
|
Keterangan
Pengisisan Skor
Jumlah
skor
|
|
|
Keterangan
|
Nilai
|
Nilai
akhir
|
Selalu : 4
Sering : 3
Kadang-kadang : 2
Tidak pernah : 1
|
Skor yang diperoleh
............... X 100 = ....
Skor maksimal
|
|
CATATAN: ………………
|
2.
Penilaian Kognitif
Teknik Penilaian: Soal benar salah
Instrumen Penilaian
Isilah pertanyaan dibawah ini dengan memberikan
petanyaan benar atau salah!
1.
Salat sunnah ghairu muakkad adalah shalat sunnah
yang tidak dikuatkan (kadang-kadang dikerjakan Rasulullah Saw, kadang-kadang
tidak dikerjakan)
|
(……)
|
2.
Shalat istikharah tidak termasuk dalam shalat sunnah ghairu muakkad
|
(……)
|
3.
Apabila melaksanakan shalat hati akan menjadi tenang dan tentram karena selalu dekat
dengan Allah Swt.
|
(……)
|
4.
Shalat istikharah termasuk dalam shalat sunnah ghairu muakkad
|
(……)
|
5.
Shalat gerhana matahari dan
gerhana bulan sama-sama disebut dengan kusuf.
|
(……)
|
Kunci Jawaban:
1.
Benar
2.
Salah
3.
Benar
4.
Benar
5.
Salah
Keterangan Skor: Setiap soal yang
dijawab benar mendapatkan nilai 20
Nilai
=
Mengetahui,
Kepala MTs Sa’diah Al-Ma’mun
Akhmad Affandi, M. Ag
|
Kuningan
, November 2016
Guru Mata Pelajaran Fiqih
Kelas 7
Diah Siti Hartinah,
S.Pd.I
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar